CHAPTER 17
CHAPTER 17: TRANSISTOR FET (FIELD EFFECT TRANSISTOR)
Chapter 17 membahas Transistor Efek Medan (FET),
yang merupakan jenis transistor unipolar yang hanya mengandalkan satu jenis
pembawa muatan (elektron atau hole) untuk operasinya. FET memiliki
karakteristik yang berbeda dari BJT (Bipolar Junction Transistor) yang dibahas
di chapter sebelumnya, terutama dalam hal impedansi input yang sangat tinggi
dan ketergantungan pada tegangan (bukan arus) untuk pengontrolannya.
Jenis-Jenis FET
- JFET
(Junction Field-Effect Transistor)
- Terdiri
dari dua tipe: n-channel dan p-channel.
- Operasinya
dikendalikan oleh tegangan gerbang (gate) yang membalikkan bias junction.
- Memiliki
tiga terminal: Gate (G), Drain (D), dan Source (S).
- Karakteristik
penting meliputi VGS(off) (tegangan pinch-off) dan IDSS (arus
drain saat VGS = 0).
- MOSFET
(Metal-Oxide-Semiconductor FET)
- Dibagi
menjadi MOSFET Depletion-mode dan Enhancement-mode.
- Depletion-mode:
Dapat beroperasi dengan tegangan gerbang positif atau negatif.
- Enhancement-mode:
Hanya aktif saat tegangan gerbang melebihi threshold voltage
(Vth).
- MOSFET
sangat dominan dalam aplikasi digital dan daya tinggi karena efisiensi
dan kecepatan switching-nya.
Karakteristik dan Parameter FET
- Kurva
Transfer: Menunjukkan hubungan antara VGS (tegangan
gate-source) dan ID (arus drain).
- Transconductance
(gm): Ukuran seberapa besar arus drain berubah terhadap perubahan
tegangan gate.
- Impedansi
Input: Sangat tinggi (hingga orde megaohm atau gigaohm), membuat FET
ideal untuk aplikasi penguat sinyal kecil.
Aplikasi FET
- Penguat
(Amplifiers)
- FET
digunakan dalam penguat sinyal kecil karena noise-nya yang rendah dan
impedansi input tinggi.
- Contoh: Common-Source, Common-Drain
(Source Follower), dan Common-Gate configurations.
- Saklar
(Switches)
- MOSFET,
khususnya, banyak digunakan dalam rangkaian digital (sebagai komponen
dasar CMOS) dan power switching.
- Pengaturan
Impedansi
- JFET
sering dipakai dalam rangkaian buffer atau pengatur impedansi karena
karakteristiknya yang linear.
Perbandingan FET vs. BJT
Parameter |
FET |
BJT |
Jenis Pembawa |
Unipolar (hanya elektron atau hole) |
Bipolar (elektron dan hole) |
Kontrol |
Tegangan (VGS) |
Arus (IB) |
Impedansi Input |
Sangat Tinggi (≈MΩ-GΩ) |
Rendah (≈kΩ) |
Noise |
Rendah |
Lebih Tinggi |
Aplikasi |
Penguat sinyal kecil, switching |
Penguat daya, switching |
Keunggulan FET
- Konsumsi
daya rendah karena arus gate yang hampir nol.
- Stabilitas
termal lebih baik dibanding BJT.
- Lebih
tahan terhadap radiasi, membuatnya cocok untuk aplikasi khusus.
Chapter 17 membahas secara mendalam tentang Field Effect
Transistor (FET), keluarga transistor yang bekerja berdasarkan prinsip medan
listrik untuk mengontrol aliran arus. Berbeda dengan BJT yang merupakan
perangkat bipolar, FET termasuk dalam kategori transistor unipolar karena hanya
menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole) dalam operasinya.
Karakteristik utama FET yang dibahas di chapter ini mencakup impedansi input
yang sangat tinggi dan pengontrolan melalui tegangan (bukan arus seperti pada
BJT).
Bagian pertama chapter ini menjelaskan dua jenis utama FET.
Junction FET (JFET) bekerja dengan mengontrol lebar saluran konduksi melalui
bias reverse pada junction PN. Terdapat dua variasi JFET yaitu tipe n-channel
dan p-channel, masing-masing memiliki karakteristik arus-tegangan yang
spesifik. Metal-Oxide-Semiconductor FET (MOSFET) menawarkan keunggulan lebih
besar dengan struktur isolasi gate-nya. MOSFET dibagi menjadi depletion-mode
yang dapat bekerja dengan bias positif maupun negatif, dan enhancement-mode
yang hanya aktif ketika tegangan gate melebihi nilai threshold tertentu.
Analisis DC dan AC FET menjadi fokus utama chapter ini.
Untuk analisis DC, dibahas metode penentuan titik kerja (bias point)
menggunakan teknik seperti fixed bias, self bias, dan voltage divider bias.
Model sinyal kecil FET diperkenalkan untuk menganalisis parameter AC seperti
transkonduktansi (gm) dan resistansi output (rd). Karakteristik transfer FET
yang nonlinear juga dijelaskan secara detail, termasuk daerah cut-off, triode,
dan saturasi.
Chapter ini juga membahas berbagai aplikasi praktis FET.
Sebagai penguat, FET digunakan dalam tiga konfigurasi dasar: common-source
(penguat tegangan), common-drain (source follower), dan common-gate (penguat
arus). Keunggulan FET dalam aplikasi switching ditonjolkan, terutama untuk
MOSFET yang menjadi komponen kunci dalam gerbang logika digital CMOS. Aplikasi
khusus lainnya termasuk penggunaan FET sebagai resistor terkontrol tegangan
(VVR) dan dalam rangkaian analog switch.
Keunggulan FET dibanding BJT dianalisis secara komprehensif,
termasuk:
- Impedansi
input yang sangat tinggi (hingga orde gigaohm)
- Karakteristik
switching yang lebih cepat
- Efek
noise yang lebih rendah
- Konsumsi
daya yang lebih efisien
- Stabilitas
termal yang lebih baik
17.19
download fig 17.19
Komentar
Posting Komentar