LAPORAN AKHIR MODUL 1
JURNAL PRAKTIKUM
Nama : MAULANA KHALID KARKHI
No BP : 2410952028
Tanggal Praktikum : 04-03-2025
Asisten : ADNAN KASOGI
HARIS HENDRA ULYA
1.
Penentuan Karakteristik Alat Ukur
Nama Alat |
Model |
Prinsip Kerja |
Tingkat Ketelitian |
Posisi Alat Ukur |
Kelas Isolasi |
Jenis Input |
Range Skala |
Faktor Pengali |
Sensitivitas |
Voltmeter I |
2011 |
alat ukur kumparan putar
|
0,5 |
mendatar |
3 |
DC |
0-3 0-10 |
0,3; 2; 3; 10 |
1mA(1000 ohm/V) |
Amperemeter II |
2013 |
besi putar dengan polarisasi dengan pelindung besi |
0,5 |
mendatar |
3 |
AC |
0-30 0-10 0-5 |
2, 5, 10, 20 |
45~65Hz |
2.
Variasi Pengukuran Potensiometer dan Tahanan
Geser secara Seri
No. |
Xn |
R (Ω) |
R multimeter (Ω) |
R terhitung (Ω) |
I Total (A) |
V Total (V) |
1. |
Xa |
220 (P) |
2,7 |
219,69 |
0,0066 |
1,45 |
Xb |
550 (P) |
546 |
556,06 |
0,0066 |
3,67 |
|
Xc |
1000
(T) |
993 |
1.016,66 |
0,0066 |
6,71 |
|
2. |
Xa |
1000
(P) |
997 |
1.015,38 |
0,0026 |
2,64 |
Xb |
1500
(P) |
1495 |
1.523,07 |
0,0026 |
3,96 |
|
Xc |
2000
(T) |
1996 |
2.026,92 |
0,0026 |
5,27 |
3.
Variasi Pengukuran Potensiometer dan Tahanan Geser secara Paralel
No. |
Xn |
R (Ω) |
R multimeter (Ω) |
R terhitung (Ω) |
I Total (A) |
V Total (V) |
1. |
Xa |
220 (P) |
213 |
216,66 |
0,054 |
11,77 |
Xb |
550 (P) |
550 |
557,81 |
0,0211 |
11,77 |
|
Xc |
1000
(T) |
997 |
1.012,90 |
0,01162 |
11,77 |
|
2. |
Xa |
1000
(P) |
997 |
994,92 |
0,01183 |
11,77 |
Xb |
1500
(P) |
1512 |
1.471,25 |
0,008 |
11,77 |
|
Xc |
2000
(T) |
1987 |
2.064,91 |
0,0057 |
11,77 |
4.
Pengukuran Potensiometer Menggunakan Jembatan Wheatstone
Rs (Ω) |
Rx Multimeter (Ω) |
Rx Terhitung (Ω) |
R toleransi (%) |
470 |
1024 |
1034 |
0,976% |
Asisten Praktikum
(...............................)
1. Mengamati dan Memahami
Simbol serta Data dari Alat Ukur
a. Ambil alat ukur seperti
dibawah ini:
· Voltmeter (model
2011)
· Amperemeter (model
2013)
b. Amati simbol dan data yang tertera pada alat ukur tersebut
c. Gambarkan dan artikan simbol serta data tersebut dan tuliskan karakteristik alat ukur berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 1.
2. Pengukuran Arus dan Tegangan
Menggunakan Potensiometer dan Tahanan
Geser Pada Rangkaian Seri
a. Susun rangkaian
seperti gambar 1.4
b. Hubungkan nilai
R sebesar 220Ω, 550Ω, dan 1kΩ menggunakan potensiometer dan tahanan geser sesuaikan dengan nilai yang
tertera pada jurnal praktikum.
c.
Gunakan DC power supply sebesar 12V.
d. Hidupkan power supply, ukur nilai resistansi, arus, serta nilai tegangannya.
e. Ulangi percobaan dengan mengganti nilai
R menggunakan potensiometer dan tahanan geser.
Gambar 1.4. Rangkaian Seri
3. Pengukuran Arus dan Tegangan
Menggunakan Potensiometer dan Tahanan
Geser Pada Rangkaian Paralel
a.
Susun rangkaian
seperti gambar 1.5
b. Hubungkan nilai R sebesar
220Ω, 550Ω, dan 1kΩ menggunakan potensiometer dan tahanan geser sesuaikan dengan nilai yang
tertera pada jurnal praktikum.
c. Gunakan DC power supply
sebesar 12V.
d. Hidupkan power supply, ukur nilai resistansi, arus, serta nilai tegangannya.
e. Ulangi percobaan
dengan mengganti nilai R menggunakan potensiometer dan
tahanan geser.
Gambar 1.5. Rangkaian Paralel
4. Pengukuran Potensiometer Menggunakan Jembatan Wheatstone
a. Susun rangkaian
seperti gambar 1.6
b.
Hubungkan power supply 5V
ke terminal input pada jembatan wheatstone.
c. Hubungkan Ampermeter pada rangkaian
sebesar 0-100mA.
d.
Hubungkan Voltmeter pada rangkaian dengan
multimeter.
e. Hubungkan R1 sebesar 100Ω dan R3 sebesar
220 Ω pada jembatan wheatstone.
a. Kemudian hubungkan masing-masing R2 ke Rv2 dan R4 ke Rv1 pada potensiometer.
f. Hidupkan power supply, atur nilai resistansi pada R4 hingga
nilai tegangan menunjukkan
angka 0 pada multimeter.
g. Catat nilai arus yang tertera pada Amperemeter, kemudian matikan power supply
h. Ukur nilai resistansi R4 dan R2 pada potensiometer menggunakan multimeter kemudian catat nilainya pada tabel 4.
1. Analisa Karakteristik Setiap Alat Ukur yang Digunakan
Voltmeter: Alat ini digunakan untuk mengukur tegangan dalam rangkaian. Voltmeter memiliki resistansi internal yang sangat tinggi untuk memastikan bahwa alat ini tidak mengganggu rangkaian yang diukur. Karakteristik penting termasuk sensitivitas, akurasi, dan rentang pengukuran.
Amperemeter: Alat ini digunakan untuk mengukur arus listrik dalam rangkaian. Amperemeter memiliki resistansi internal yang sangat rendah untuk meminimalkan penurunan tegangan saat mengukur arus. Karakteristik penting termasuk sensitivitas, akurasi, dan rentang pengukuran.
Potensiometer: Potensiometer adalah resistor variabel yang digunakan untuk mengatur tegangan atau arus dalam rangkaian. Karakteristiknya termasuk nilai resistansi maksimum, resolusi, dan daya yang dapat ditangani.
Tahanan Geser: Mirip dengan potensiometer, tahanan geser adalah resistor variabel yang nilai resistansinya dapat diubah dengan menggeser tuas. Karakteristiknya termasuk nilai resistansi maksimum dan resolusi.
Jembatan Wheatstone: Alat ini digunakan untuk mengukur resistansi yang tidak diketahui dengan membandingkannya dengan resistansi yang diketahui. Karakteristik penting termasuk sensitivitas galvanometer dan akurasi pengukuran.
2. Analisa Perbandingan Variasi Hambatan terhadap Nilai Arus dan Tegangan Menggunakan Tahanan Geser dan Potensiometer pada Rangkaian Seri
-Tahanan geser, variasi hambatan geser ditingkatkan maka jumlah hambatan dalam rangkaian seri meningkat maka arus dalam rangkaian menurun sesuai dengan hukum ohm yaitu V = I . R semakin tinggi hambatan geser maka arus yang dihasilkan semakin kecil dikarenakan hambatan total yang lebih tinggi tegangan yang mengalir harus dibagi di antara hambatan yang lebih tinggi
-Potensiometer variasi hambatan terhadap tegangan Potensiometer bekerja dengan prinsip pembagian tegangan ketika hambatan Potensiometer dinaikkan maka semakin tinggi juga tegangan pada rangkaian variasi hambatan terhadap arus pada Potensiometer menurut hukum ohm yaitu jika hambatan meningkat maka arus dalam rangkaian akan menurun dan sebaliknya V = I.R3. Analisa Perbandingan Variasi Hambatan terhadap Nilai Arus dan Tegangan Menggunakan Tahanan Geser dan Potensiometer pada Rangkaian Paralel
-potensiometer semakin besar nilai resistensi dari Potensiometer maka arus di rangkaian juga akan menurun yang mana demikian sama dengan persamaan hukum ohm V = I.R pada rangkaian paralel ini harus yang mengalir melalui rangkaian akan berbagi semakin kecil arus yang mengalir melalui setiap cabang mengubah atau men variasikan hambatan Potensiometer akan mengubah arus pada setiap cabang namun arus yang mengalir ke rangkaian setiap tetap konstan tegangan pada setiap cabang paralel diatur dengan Potensiometer dengan nilai maksimum sama dengan tegangan sumber mengubah resistansi Potensiometer memungkinkan pengaturan tegangan pada setiap cabang secara independen
-Tahanan geser variasi hambatan pada tahanan geser yaitu semakin kecil arus yang mengalir di setiap cabang paralel sesuai dengan persamaan hukum ohm I =V/R mengubah situasi tahanan geser akan mengubah arus yang mengalir ke rangkaian pada setiap cabang namun total arus yang mengalir ke rangkaian tetap konstan tegangan pada setiap cabang paralel sama dengan tegangan sumber dengan memvariasikan hambatan pada tahanan geser tidak akan mempengaruhi tegangan pada setiap cabang rangkaian
Pada rankaian paralel Vtotal = V1 = V2 = V3 = Vn
4. Analisa Nilai Persen R Pengukuran Potensiometer Menggunakan Jembatan Wheatstone
R1 = 100Ω
R3 = 220Ω
Rs = 470Ω
Rx = x100%
Rx = x100% = 0,976%
Jadi persentase toleransi R yang didapatkan dari data
resistor variabel pada Potensiometer menunjukkan angka yang kecil sebesar
0,976% ini menunjukkan bahwa nilai persentase kesalahan dalam penggunaan
jembatan wheatstone untuk mengukur hambatan (Potensiometer) sangat rendah hal
ini mengindikasikan tingkat akurasi yang tinggi dalam pengukuran resistansi Potensiometer
menggunakan metode jembatan wheatstone
download file Laporan Akhir di sini
download file vidio praktikum di sini
download file vidio analisis di sini
Komentar
Posting Komentar